Nur Terbit, penulis artikel ini (foto dok Pribadi)
RAMANG, BOLA, PSM, DAN “UANG” – Catatan Ringan : Nur Terbit. “Towami Ramang”. Dalam bahasa daerah Makassar, artinya “Ramang sekarang sudah tua”. Siapa Ramang? Ya siapa lagi kalau bukan pemain bola legendaris dari Persatuan Sepakbola Makassar (PSM).
Towami Ramang. Ya, Itulah ungkapan khas orang Makassar dalam bahasa daerah, untuk menggambarkan usia seseorang yang pernah muda, dan sekarang sudah tua.
Baca juga: Sudah Pernah Coba Pallu’mara Khas Makassar?
Tentunya istilah hanya untuk laki-laki, tapi terkadang wanita juga sering menggunakan sindiran sebagai “Towami Ramang” jika sudah lanjut usia. Mereka memposisikan diri sebagai generasi “Ramang Si Macan Bola” itu.
Senior saya M Dahlan Abubakar wartawan di Makassar, pernah menulis buku dengan judul “Ramang Macan Bola”. Mantan Kepala Humas dan pengelola koran kampus “Identitas” Universitas Hasanuddin yang sekarang jadi dosen ini.
M. Dahlan Abubakar (foto FB : MDA)
Beliau berhasil mewawancarai sebagian besar para mantan “pentolan” PSM Makassar. Termasuk kiper Tjong, yang ditemuinya di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat ketika itu
Baca juga: Dahlan Abubakar, Pedoman Rakyat, Identitas dan Ramang
Kembali ke soal istilah “Towami Ramang” ini. Repotnya, kalau ada orang Makassar yang usil, nambahin kata-kata, “Towami Ramang, matemi poweng i Ramang”. Artinya, Ramang sendiri (maaf) sudah lama meninggal, bukan tua lagi Alfatihah untuk “Daeng” Ramang.
Baca juga: Menulis di Kompasiana, Apa Sih Enaknya?
Dan, kini, saya memang sudah betul-betul “merasa” tua. Asli tua. Bukan lagi “merasa” tapi faktanya memang sudah benar-benar tua. Setiap kali tiba tanggal 10 Agustus, usia saya terus bertambah, atau mungkin berkurang. Sekarang sudah berusia 64 tahun (berjalan).
Tidak heran kalau dalam umur “se-tuir” ini, sudah bercucu. Kata teman saya yang wartawan senior Taryono Asa kalau saya ini sudah masuk anggota KPU, alias kepala penuh uban.
Untungnya, di Makassar itu “uban” dalam bahasa daerah di sana sebutannya “uang”. Atau “uangngammi” alias sudah banyakmi “uang-na” (uban-nya).
Alhamdulillah, biar sudah jelek-jelek begini ternyata saya termasuk orang kaya, karena sudah banyak “uang-na” #NurTerbit.
Salam : NurTerbit.com
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Apa Artinya “Toami Ramang” Dalam Bahasa Makassar?”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/nurterbitdotkom/67754b6d34777c6d16580993/apa-artinya-toami-ramang-dalam-bahasa-makassar?page=2&page_images=1