Komunitas Otomotif

RCCI Komunitas Pecinta Mobil Merah

Written by nurterbit

Red Car Community of Indonesia (RCCI) adalah komunitas pemilik mobil merah, tanpa terikat oleh merk kendaraan.

Anggotanya tersebar di seluruh Indonesia. Mereka tergabung pada cabang-cabang (chapter) di setiap kota dan kabupaten.

Ketua Umum RCCI, Idham Julana, dalam satu kesempatan bincang santai, beliau mengatakan kepada saya bahwa RCCI ini dideklarasikan pada tanggal 16 Desember 2012, di Ocean Park Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

“Awalnya saya sebagai inisiator RCCI lalu mengajak Oom Cabe dan Oom Wisnu untuk mendirikan dan membangun RCCI,” kata Oom Idham, panggilan akrabnya.

Yang disebut Oom Cabe itu tidak lain adalah Willy Tedja, dan
Oom Wisnu itu nama lengkapnya R Wisnu Indiratma Sulendro. “Tapi Oom Wisnu sekarang sudah tidak aktif di RCCI lagi,” kata salah seorang pengurus RCCI Chapter Bekasi (Red Aksi).

Kenapa anggota RCCI dipanggil Oom bagi pria, atau Tante bagi wanitanya?

Inilah keunikan di komunitas mobil merah ini. Semua anggota mereka yang berjenis kelamin laki-laki, sudah terbiasa dipanggil “Oom”, dan yang perempuan dipanggil “Tante”. Baik yang sudah berkeluarga atau masih bujang dan gadis (jomblo), panggilannya sama: Oom atau Tante.

Menurut Idham Julana, sekarang ini RCCI sudah memiliki banyak chapter atau cabang. “Ada belasan chapter yang sudah terbentuk,” kata Idham. Antara lain Jabodetabek, Jawa, Sumatera bahkan Sulawesi.

RCCI CHAPTER BEKASI

Salah satu cabang RCCI yang termasuk cukup aktif, adalah Chapter Bekasi, atau biasa disebut juga dengan nama Red Aksi.

Menurut “Tante” Kania, salah satu pengurus RCCI Bekasi Chapter, bahwa Red Aksi sendiri dideklarasikan tanggal 21 September 2014.

Adapun Ketua Chapter pertama adalah Tante Nurul. “Tapi tidak berselang lama digantikan oleh Tante Dicka,” kata mbak Kania,  eh Tante Kania.

Pada ulang tahun pertama Red Aksi, acara ultahnya dirangkaikan dengan Musyawarah Cabang atau Muschap (Musyawarah Chapter), sekaligus mengadakan acara Bhakti sosial (baksos) di daerah Bekasi.

Hasil dari Muschap tersebut, kata Tante Kania, terpilihlah Oom Eka sebagai Ketua Chapter,  dari periode bulan Oktober 2015 sampai dengan Juni 2016.

Selanjutnya, kata Tante Kania, kepengurusan diteruskan oleh Ketua Chapter berikutnya yakni Oom Gimboel dan Wakil Chapter (Wakechap) oleh Oom Rino.

komunitas mobil merah

Mobil merah ikut event Puasa Ramadhan (foto Nur Terbit)

Adapun susunan pengurus RCCI Chapter Bekasi saat itu adalah :

1. Penasehat : Papih Sugih
2. Ketua Chapter : Gimboel
3. Wakil Chapter : Rino
4. Sekretaris : Memey
5. Bendahara : Kania, Dian
6. Humas & Membership : Erick, Rere.

PEMILIHAN PENGURUS BARU

Saya sendiri mulai bergabung, awalnya juga secara tidak sengaja. Saya menemukan komunitas mobil merah ini di media sosial. Lalu iseng mendaftar. Salah satu syaratnya harus punya mobil warna merah.

Ingat ya, mobilnya harus milik sendiri. Jangan milik tetangga, apalagi milik show room hehehe…. (meski ada juga anggota yang memang punya show room loh). Jadi apapun itu merk-nya, jenis kendaraannya, boleh bergabung.

Saya sendiri mulai bergabung di era Kechap (Ketua Chapter) dijabat oleh Oom Gimboel.

Saat mendaftar, ternyata yang saya hubungi adalah langsung ke RCCI Pusat. Bukan Chapter Bekasi hehe…

Salah satu adminnya kemudian mengarahkan saya ke cabang RCCI daerah Bekasi (mereka mengistilahkan Chapter untuk cabang). Alasannya sesuai domisili.

Saya kemudian ikut prosesi penerimaan resmi sebagai anggota RCCI Chapter Bekasi (REDAksi, begini gaya tulisannya). Saya daftarkan mobil Toyota Agya merah saya keluaran 2015. Suatu kebanggaan sebab dilantik langsung oleh Ketua Umum RCCI, Oom Idham Julana. 

Nomor keanggotaan saya RCCI – 0617. Sedang di kepengurusan saya sebagai Humas dan admin Media Sosial RCCI Chapter Bekasi (REDAksi). Sudah dua periode saya jalani. Ciiieh….hehe

Acara pelantikan sekaligus dirangkaikan dengan mini touring ke kaki gunung Salak di Bogor, Jawa Barat. Nama eventnya Goes To Gunung Salak Curug Cigamea, 7 Mei 2017.

Pelantikan saya itu, dilakukan setelah dianggap sudah beberapa kali ikut Kopdar (kopi darat), semacam pertemuan rutin bagi anggota.

Selanjutnya dapat Nopung alias nomor punggung atau nomor anggota, dapat stiker untuk ditempel di mobil. Lebih keren lagi, dapat jatah baju seragam merah lengkap dengan logo dan lambang di baju tersebut. Semua ini tentu gak gratis. Mana bisa sih organisasi berjalan tanpa dana? hahaha…..kode keras nih !!

Nah selama saya bergabung, Alhamdulillah ada beberapa kegiatan saya ikuti. Baik di Pusat maupun di chapter.

Dari mulai bhakti sosial, touring, Muschap (Musyawarah Chapter) hingga ikut tampil di televisi dalam acara “Berpacu Dalam Melody” di Trans TV. Keren kan bro? hahaha….

Kepengurusan REDAksi Bekasi selanjutnya, diteruskan oleh Tante Nita dan Om Ebri menggantikan Kechap sebelumnya Om Andhika Raka, dan Wakechap Om Rizky Ceper. Sedang admin Media Sosial, masih tetap dipegang oleh saya sendiri Oom Nur (Nur Aliem Halvaima) untuk dua periode ini.

Saat serah terima Kechap dan Wakechap Red Aksi ini, disaksikan langsung oleh Tante Kania, salah satu penasehat Red Aksi, dan anggota lainnya.

Peremajaan pengurus komunitas ini, bisa dibaca lagi di artikel saya di Kompasiana, seperti link blog di bawah ini :

Nita dan Ebri Pimpin Komunitas Red Aksi Bekasi

Saat bergabung, saya sempat ikut pemilihan pengurus di mana Rudy Tyas Hermawan dan Ebry Rama, terpilih sebagai Ketua dan Wakil Ketua Komunitas Pemilik Mobil Merah, atau lebih populer dengan sebutan Red Car Community of Indonesia (RCCI) Chapter Bekasi (Red Aksi), periode 2017 – 2019.

Kopdar sekaligus peringatan ultah REDAksi atau RCCI Chapter Bekasi di Cijambe, Subang, Jawa Barat (foto dok Nur Terbit)

Kopdar sekaligus peringatan ultah REDAksi atau RCCI Chapter Bekasi di Cijambe, Subang, Jawa Barat (foto dok Nur Terbit)

Rudy Tyas, yang sehari-hari berprofesi sebagai guru olah raga salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kota Bekasi ini, berhasil meraih 11 suara, dan mengungguli Ebry Rama, mahasiswa semester terakhir Fakultas Hukum salah satu perguruan tinggi di Jakarta
yang hanya mengumpulkan 6 suara.

Belakangan, Rudy meletakkan jabatan dan mengundurkan diri sebagai Kechap. Kepengurusan dilanjutkan Om Andhika Raka dan Wakechap Om Rizky Ceper.

Pemilihan Kechap — singkatan dari Ketua Chapter ini — berlangsung demokratis, dihadiri langsung Ketua Umum RCCI, Idham Julana dan sejumlah pengurus pusat RCCI di  Buperta, Cibubur, Minggu, 24 September 2017.

Sejumlah perwakilan RCCI juga hadir antara lain Chapter Depok, Jakarta, Tangerang, Purwasuka (Purwakarta, Subang, Karawang) Bogor.

Ketua Umun RCCI, Idham Julana dalam sambutannya berharap agar RCCI, terutama Red Car Bekasi (Red Aksi), agar bisa ikut mewarnai dunia otomotif sebagai komunitas mobil merah.

“Banyak club otomotif yang akhirnya mengalami banyak tragedi. Alhamdulillah RCCI aman-aman saja. Yang terpenting, bagaimana menjadi penyanggah bagi komunitas otomotif yang lain,” kata Idham.

Menurut Idham, komunitas otomotif khususnya RCCI se Jabodetabek,  harus ramai. Semua perlu didorong dalam kegiatan positif. Biar kuat. Ini memang hal yang alami. Ada dinamika kehidupan yang terus bergerak.

BEKASI PALING SURVIVE

Yang menggembirakan dan sekaligus membanggakan, kata Idham, sebab RCCI Chapter Bekasi termasuk yang paling survive, juga dinamis dibanding chapter lain. Relatif nyaman-nyaman saja.

“Meski demikian, tetap perlu penyegaran lagi agar dari Bekasi bisa tampil di event tingkat Nasional,” kata Idham, disambut tepuk tangan anggota RCCI.

Red Car Bekasi

Kopdar sekaligus peringatan ultah REDAksi atau RCCI Chapter Bekasi di Cijambe, Subang, Jawa Barat (foto dok Nur Terbit)

Usai memberi sambutan, Idham juga sekaligus memotong tumpeng dan kue ultah. Hal ini karena selain pemilihan ketua di acara Musyawarah Chapter (Muschap) ini, juga dirangkaikan dengan peringatan ulang tahun yang ke-3 Red Aksi.

Menurut “Tante” Kania, salah satu pengurus RCCI Bekasi Chapter, bahwa “markas” Red Aksi atau tempat kumpulnya di kawasan perumahan Grand Wisata, Tambun, Mustikajaya, Kota Bekasi. (Nur Terbit).

Baca juga : KOMUNITAS PECINTA MOBIL MERAH

Foto-foto : dokumentasi Nur Terbit

Foto-foto : dokumentasi Nur Terbit

Leave a Comment