Handphone bukan hanya untuk alat berkomunikasi. Tapi kamera handphone juga bisa digunakan membuat video perjalanan. Begini caranya.
Pagi itu, kesibukan luar biasa sedang berlangsung di bagian kitchen. Mereka sedang membuat dan menyediakan makanan untuk tamu di sebuah restoran dalam areal hotel, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Kesibukan serupa juga terjadi di bartender. Cook membuat jus dan menuangkan ke gelas, lalu diberi garnish. Staf kemudian membawa minuman tersebut ke salah satu meja tamu. Staf lainnya menyusul datang membawa makanan dari bagian kitchen.
‘Silahkan, apakah ada lagi yang kurang atau mau dipesan?’ Tamu menjawab ‘Sudah cukup. Terima kasih’. Staf hotel pergi, tamu mulai makan.
Cut… cut…cut !! Loh koq cut? Emang lagi shoting film? Seru banget sih…..
Ya, serulah. Ceritanya kami memang lagi shoting video pada acara Workshop Short Travel Videography 2.0, Sabtu, 21 Januari 2017 di Mezza Resto, The Bridge, Aston Rasuna Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan.
Peserta workhsop dibagi 4 kelompok. Satu kelompok terdiri dari 5-6 orang. Semua “bersenjata” lengkap dengan peralatan kamera video dan segala asesoris pendukungnya menggunakan perangkat gadget atau handphone. Selama workshop, staf pegawai hotel berperan sebagai model video atas izin Muhammad Isa Ismail, GM Aston Hotel.
Saya dan teman lain tergabung di Kelompok 3 dengan instruktur mas Johan, mendapat tugas merekam dengan video melalui handphone mengenai kesibukan di bagian kitchen. Mulai saat membuat dan menyediakan makanan untuk tamu. Sementara kelompok 1, 2, dan 4, bertugas di tempat lain dengan instruktur yang berbeda.
Acara kali ini diikuti peserta ÷/- 20 blogger dengan 2 pembicara: Teguh Sudarisman dan Dudi Iskandar.
Ini adalah workshop jilid 2 setelah sebelumnya juga digelar di Morissey Hotel, Jl. Wahid Hasyim, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat dengan narsum yang sama, seperti sudah saya tulis tersendiri di link ini:
Adapun reportase soal workshop jilid 1 bisa dibaca di link tulisan berikut ini:
7 Kelebihan Website Atau Blog Jika Dilengkapi Video
Rundown acara Workshop Short Travel Videography 2.0, sudah diberikan malam hari, menjelang acara esok paginya.
Adapun materi yang diberikan :
1. Tips & Trik Videografi Smartphone by Kang Dudi Iskandar,
2. Latihan syut video Behind the Scene “How Aston Rasuna Works”.
3. Mengedit video hasil liputan dan review hasil edit peserta by Mas Teguh Sudarisman.
Seru kan? Berikut Rundown Acaranya:
08.00-08.15 Registrasi ulang
08.15-08.30 Sambutan GM Aston Rasuna Pak Muhammad Isa Ismail
08.30-09.00 Tips & Trik Syut Video oleh Dudi Iskandar
09.00-10.00 Syut Behind the Scene ‘How Aston Rasuna Works’.
10.00-10.30 Coffee Break
10.30-12.00 Editing Video dengan Teguh
12.00-12.30 Review beberapa video peserta
12.30-12.45 Pemberian doorprize, foto bersama. Selesai
Peserta dibagi dalam 4 kelompok:
Kelompok 1 syut aktivitas check in hingga tamu masuk kamar (diperankan oleh 1 model teman pembicara, 1 staf check in, 1 bell boy, 1 porter hotel).
Kelompok 2 syut aktivitas Housekeeping membersihkan kamar hotel (dari housekeeping room sampai petugas membersihkan kamar).
Kelompok 3 syut aktivitas kitchen sampai penyajian makanan ke tamu Mezza Resto.
Kelompok 4 syut aktivitas staf menyiapkan kolam renang, spa, dan gym.
Shot leader kelompok 1 Teguh Sudarisman, kelompok 2 Mas Yusuf, kelompok 3 Mas Johan, kelompok 4 Kang Dudi. Sedang Marcellina sebagai model di kelompok 1. Sementara GM Aston Rasuna, Muhammad Isa Ismail, mengerahkan staf hotel untuk model video.
MULAI BIKIN VIDEO
Beberapa catatan penting dalam workshop ini. Peserta harus melengkapi diri dengan “persenjataan” cukup dalam membuat video. Antara lain :
1. Peserta workshop 2.0 harus memakai smartphone Android (standar) supaya bisa belajar bareng dan tidak ada peserta yang merasa ditinggalkan.
2. Bawa charger dan powerbank dengan memori internal dan memori eksternal yang cukup.
3. Menginstal lebih dulu aplikasi Power Director, Legend, dan aplikasi Quik. Semua ada di Google Play.
4. Bawa tripod, steadicam, monopod (jangan lupa holder smartphonenya), remote, dan external mic.
5. Siapkan musik latar sesuai tema video yang akan dibuat. Bisa download dari bensound.com atau freemusicarchive.org lalu disimpan di memori internal atau eksternal handphone.
Selama workshop, Mas Teguh, Kang Dudi bersama instruktur lainnya juga wanti-wanti agar saat syut, para peserta berada dalam satu baris/sisi agar syut tidak ‘bocor’. Peserta tidak boleh berisik.
Syut dimulai saat guide/grup leader memberi aba-aba ‘action’/’mulai’ dan ‘cut’/’stop’. Syut bisa diulang 2-3 kali jika diperlukan.
Angle syut terserah tiap peserta. Tapi diusahakan tipe syutnya bervariasi. Salah satu syut minimal menampilkan ucapan/percakapan staf, tamu, atau interaksi staf dengan tamu.
Diusahakan juga setiap syut antara 5-10 detik. Total syut yang akan diedit untuk latihan antara 8-10 syut.
Mas Teguh juga menyarankan agar mengupload aplikasi Legend. Aplikasi ini dipakai untuk opening video, kutipan pertanyaan atau kalimat sebelum ucapan staf/tamu, dan ending credit.
Juga aplikasi Quik akan dipakai sebagai alternatif untuk Legend. Kedua apps ini akan dibahas saat editing video.
“Jangan lupa bawa alat-alat syut lain yang diperlukan,” kata Mas Teguh.
Oh ya, dalam sub judul MULAI BIKIN VIDEO di atas, Mas Teguh menyarankan agar peserta workshop memakai smartphone Android (standar). Hal ini supaya bisa belajar bareng dan tidak ada peserta yang merasa ditinggalkan.
Selain itu, kata Mas Teguh, kalau sudah memakai aplikasi android dan sudah pakai Power Director Pro, terus masih punya 2 atau 3 atau 10 android lainnya, maka ketika login di Google Play pakai account android pertama, begitu upgrade Power Director ke versi pro, maka tidak perlu bayar lagi.
“Makanya nggak rugi beli apps berbayar karena bisa dipakai ke beberapa android asal masuk pake acc android pertama,” saran Mas Teguh.
Demikianlah reportase saya saat mengikuti workshop membuat video dan teknik fotografi bersama Mas Teguh Sudarisman dan Kang Dudi Iskandar. Alhamdulillah, saya juga beruntung mendapatkan hadiah lomba foto Instagram. Adapun foto yang terpilih tersebut, saya jadikan gambar unggulan (ilustrasi foto) di artikel ini.
Sebelumnya sudah pernah saya mengikuti workshop Mas Teguh. Berikut, saya sertakan tulisan teknik menulis catatan perjalanan Mas Teguh Sudarisman, Semoga bermanfaat:
Salam.
Nur Terbit
Selengkapnya tonton hasil pelatihan membuat video perjalanan saya bersama Mas Teguh Sudarisman berikut ini:
Makasih sudah berbagi pak. Saya binGung yang ini steadicam, monopod (jangan lupa holder smartphonenya), remote, dan external mic….
Bingung bentuk atau gambarnya. Pengen beli.soalnya lagi belajar bikin vlog
Saya dukung, belajar bikin vlog harus serius
bagaimana hasil video dari smartphone?
sekarang foto-foto aja gak cukup ya kayaknya, hehe
Dari pengalaman para senior vlog, mereka ada yang masih menggunakan peralatan seadanya, tapi hasil tetap bagus koq. Kata mereka sih, kuncinya latihan dan latihan terus sambil mengenali lebih dalam lagi peralatan yang kita miliki