Wisata

Tempat Wisata Unik Di Jakarta Yang Perlu Dikunjungi

PERAHU PHINISI khas Bugis-Makassar dari daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Pusat pembuatan perahu ini di Tanjung Bira, Kabupaten Bulukumba (foto : Istimewa)
PERAHU PHINISI khas Bugis-Makassar, Sulsel (foto : Istimewa)
Written by nurterbit

Ingin berkeliling Kota Jakarta tapi Anda merasa bosan dengan destinasi yang itu-itu saja?

Mungkin selama ini Anda sudah pernah, atau bahkan sudah terlalu sering berkunjung ke Ancol, Monas, Kota Tua, TMII, Ragunan, dan lain-lain.

Sekarang saatnya Anda mencari tempat baru agar tidak jenuh jalan-jalan di Ibu Kota. Nah, berikut ini saya akan memberikan Anda rekomendasi tempat wisata unik yang anti mainstream di Jakarta.

 

Planetarium Jakarta. Sumber foto : calyawisata.com

Planetarium Jakarta. Sumber foto : calyawisata.com

Planetarium

Ingin belajar sambil bermain atau penasaran banget soal benda-benda langit atau fenomena yang ada di sana? Maka Planetarium adalah jawabannya. Lokasi Planetarium yang berada di jalan Ismail Marzuki, Jakarta Pusat ini dapat diakses dengan kereta api Commuter Line lalu berhenti di Stasiun Cikini, dilanjutkan dengan menumpang Bajaj ke Planetarium.

Terdapat tiga fasilitas utama di Planetarium yaitu fasilitas pertunjukan bintang di mana Anda bisa menikmati pertunjukan planet dan bintang selama 60 menit, lalu Observatorium, dan ruang pameran.

Untuk jadwal pertunjukan, Selasa sampai dengan Jumat jam 16.30 lalu Sabtu dan Minggu ada dua kali pertunjukan yaitu jam 10.00 dan jam 13.00. Untuk Senin dan hari libur nasional tidak ada pertunjukan.

Harga tiket cukup membayar 7000 rupiah untuk anak SMP hingga dewasa, dan 3500 rupiah untuk anak-anak. Cukup murah kan untuk berwisata sambil mendapatkan ilmu mengenai astronomi?

Baca Juga : Wisata Keliling Jakarta Dengan Bus Tingkat Transjakarta

Gaya klasik Stasiun Tanjung Priok. Sumber foto : Kaskus.co.id

Gaya klasik Stasiun Tanjung Priok. Sumber foto : Kaskus.co.id

Stasiun Tanjung Priok

Selain tempat naik-turun penumpang kereta api, di sini Anda juga bisa berburu foto klasik di Stasiun Tanjung Priok.

Loh kok mau liburan malah datangnya ke stasiun? Eitss tunggu dulu, stasiun yang satu ini beda lho dari stasiun lain di Jakarta.

Stasiun Tanjung Priok yang terletak di wilayah Jakarta Utara, bersebelahan dengan pelabuhan kapal laut, juga merupakan salah satu stasiun tertua di Jakarta. Hampir sama seperti Stasiun Jakarta Kota, tetapi stasiun ini sepi karena intensitas kereta yang tidak terlalu padat.

Bangunannya yang jadul bergaya art deco sehingga menjadi tempat favorit buat Anda yang hobi fotografi, khususnya untuk design interior karena interiornya yang sangat futuristic.

Untuk aksesnya, Anda cukup naik kereta Commuter Line ke Jakarta Kota untuk transit, setelah itu bisa melanjutkan perjalanan dengan alat transportasi yang sama tujuan Jakarta Kota – Tanjung Priok yang sudah dibuka kembali oleh PT. KAI, atau Kereta Api Indonesia.

Karena Stasiun Tanjung Priok sudah ditetapkan sebagai cagar budaya, maka buat Anda yang ingin foto-foto di sana, sebaiknya bikin surat izin untuk foto.

Buat jaga-jaga kalau ada petugas yang menegur, dan harus dilengkapi surat izin.

Jembatan Kota Intan yang cocok untuk foto-Sumber foto : jakartayuk.wordpress.com

Jembatan Kota Intan yang cocok untuk foto-foto. Sumber foto : jakartayuk.wordpress.com

Jembatan Kota Intan

Kalau Anda sedang di Kota Tua, Jakarta Barat dan bingung karena sudah semua spot sudah dikunjungi, maka janganlah gusar. Ada tempat wisata anti mainstream di sini.

Namanya Jembatan Kota Intan. Jembatan ini bukan sembarang jembatan, tapi merupakan tempat yang cocok sebagai alternatif pilihan untuk dikunjungi karena keunikannya.

Letaknya tidak terlalu jauh dari kawasan Kota Tua yang beralamat di Jalan Kali Besar Barat. Bisa ditempuh dengan jalan kaki.

Tempat ini cukup keren lho buat spot fotografi. Jadi bisa menambah spot fotografi Anda untuk wilayah di sekitaran kawasan Kota Tua ini.

Pelabuhan Sunda Kelapa. Sumber foto : dhaverst.wordpress.com

Pelabuhan Sunda Kelapa. Sumber foto : dhaverst.wordpress.com

Pelabuhan Sunda Kelapa

Jika Anda masih mau melihat kapal yang hampir mirip dengan kapal phinisi — perahu tradisional khas suku Bugis-Makassar di Indonesia — maka wajib datang ke tempat ini. Namanya Pelabuhan Sunda Kelapa.

Di dermaga pelabuhan ini, kapal-kapal tradisional yang berbentuk phinisi — yang umumnya dibuat di Tanjung Bira, sebuah daerah di Kabupaten Bulukumba, Provinsi SulawesinSelatan — masih aktif untuk berlayar lho!

Pelabuhan Sunda Kelapa juga sarat akan nilai historis. Inilah tempat di mana Anda bisa melihat cikal bakal kota Jakarta.

Mata Anda akan termanjakan saat melihat deretan kapal phinisi yang berwarna-warni. Baik yang sedang bongkar muat barang, atau pun yang siap akan berlayar. Jangan lupa untuk abadikan moment di sini karena memang spot ini sangat bagus untuk foto-foto.

Disarankan agar yang mau datang ke sini, maka datanglah pada sore hari. Kenapa? ya karena kalau siang hari cuaca sangat panas dan kesibukan bongkar-muat tengah berlangsung di pelabuhan.

Untuk aksesnya menuju Sunda Kelapa ini, Anda bisa naik angkot atau Busway TransJakarta tujuan Jakarta Kota – Tanjung Priok. Turun langsung di depan Pelabuhan Sunda Kelapa.

Baca Juga : Mungkinkah Bus TransJakarta Dilengkapi Toilet dan 

Pantai Indah Kapuk

Obyek wisata berikutnya yang anti mainstream di Jakarta, adalah hutan bakau Pantai Indah Kapuk, populer juga disingkat dengan sebutan PIK.

Wisata ke hutan bakau yang berada di kawasan PIK ini, dijamin tidak akan membuat Anda kecewa. Pasalnya, pemandangan di wisata ini sangat kontras dengan perkotaan di Jakarta. Anda akan menemukan rawa-rawa bakau yang masih dihuni berbagai macam binatang liar seperti biawak, ular, kepiting, dan elang laut.

Selain itu, untuk menikmati panorama hutan kapuk ini, Anda sebaiknya menaiki menara pantau yang berada di tengah-tengah rawa. Dijamin membuat mata Anda terpesona!

Oh ya buat Anda yang hobi fotografi, sebaiknya disimpan atau dititipkan ke petugas setempat akan peralatan fotografinya. Soalnya pengunjung dilarang menenteng kamera DSLR, apalagi untuk mau mengambil gambar dengan kamera besar yang biasa dipakai oleh kalangan fotografer profesional ini.

Kalau pun Anda memaksa, maka wajib membayar 1 juta rupiah untuk memotret dengan DSLR. Wow… mahal bingit, kata anak gaul zaman sekarang.

Disarankan mendingan memakai smartphone aja untuk pengambilan foto-fotonya. Praktis dan aman.

Pastikan handphone yang Anda pakai sudah standar dengan fasilitas kamera yang memadai.

Untuk tiketnya, Anda cukup membayar 25 ribu saja. Akses menuju lokasi ini, bisa naik Transjakarta lalu berhenti di Monas atau Jakarta Kota. Selanjutnya melanjutkan perjalanan dengan bus BKTB dari Halte Monas atau Jakarta Kota dan turun di Yayasan Budha Tzu Chi. Dari sini Anda tinggal jalan kaki sedikit ke Hutan Bakau PIK-nya.

Amaris Hotel Jakarta. Sumber foto : amarishotel.com

Amaris Hotel Jakarta. Sumber foto : amarishotel.com

Hotel Amaris

Sudah puas belum jalan-jalannya? Kalau sudah, berarti saatnya Anda mencari tempat istirahat yang nyaman dan juga strategis. Salah satunya Anda bisa menginap di Amaris Hotel Jakarta.

Oh ya buat Anda yang ingin memesan kamar di Amaris ini, bisa memesan lewat aplikasi Traveloka yang praktis dan gak pake ribet.

Selain itu, Anda bisa melihat fasilitas kamar dan juga rating hotel tersebut di situs Traveloka sehingga bisa lebih selektif dalam memilih penginapan.

Amaris Hotel juga sudah tersebar di berbagai wilayah di Jakarta.

Jadi dengan banyaknya pilihan lokasi, maka bisa dibilang hotel ini sangat strategis dan terjangkau di mana saja.

Demikian obyek wisata anti mainstream di Jakarta yang saya rekomendasikan untuk Anda kunjungi bersama keluarga. Yuk ditunggu….. (Nur Terbit) 

14 Comments

Tinggalkan Balasan ke nurterbit X