Haji Umroh

Sempat Hilang Kontak Saat Tragedi Haji Mekah – Mina

Sholat jamaah di Masjidil Nabawi Madinah, Dari kiri ke kanan Nur Terbit, Andi Muh Al Ijlal, Andi Ilham Akbar dan anggota keluarga lainnya (Foto dok pribadi Nur Terbit)
Sholat jamaah di Masjidil Nabawi Madinah, Dari kiri ke kanan Nur Terbit, Andi Muh Al Ijlal, Andi Ilham Akbar dan anggota keluarga lainnya (Foto dok pribadi Nur Terbit)
Written by nurterbit

Tulisan ini sudah pernah saya posting di blog kroyokan Kompasiana, ketika terjadi tragedi Haji Mekah dan Mina beberapa waktu lalu, kemudian saya pindahkan ke blog pribadi ini. Tragedi tersebut menewaskan ratusan jiwa jamaah, termasuk di antaranya jamaah dari Indonesia. Beritanya ada DI SINI

Salah seorang jamaah yang selamat itu adalah Andi Muhammad Ilham Al Akbar, yang tidak lain adalah ponakanku sendiri. Ini dia ceritanya ….

PULANG HAJI — Ponakan ganteng Andi Muhammad Ilham Al Akbar, Alhamdulillah selamat dan baru saja pulang menunaikan ibadah haji 2015. Bela-belain jemput di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta saat transit dalam penerbangan dari Saudi Arabia ke Makassar.

Ilham, anak sulung dari 2 bersaudara semuanya laki2, dan Ilham masih duduk di semester 5 Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI)/Makassar ini, berangkat haji atas fasilitas undangan Kerajaan Saudi. Dari Makassar Sulsel, Ilham berangkat berempat dengan pengusaha travel biro haji umroh.

Puluhan crane raksasa masih berdiri tegak mengelilingi areal Masjidil Haram, Mekah, saat saya menunaikan umrah bersama keluarga, Januari 2016 lalu. Jenis crane raksasa inilah yang pernah jatuh dan menimpa jamaah yang sedang ibadah (foto dok Nur Terbit)

Puluhan crane raksasa masih berdiri tegak mengelilingi areal Masjidil Haram, Mekah, saat saya menunaikan umrah bersama keluarga, Januari 2016 lalu. Jenis crane raksasa inilah yang pernah jatuh dan menimpa jamaah yang sedang ibadah (foto dok Nur Terbit)

Sempat kehilangan kontak — dan bikin panik orang tua dan seluruh keluarga — saat terjadi tragedi crane yang jatuh menimpah jamah di Mesjidil Haram Mekah, dan korban tewas saat melontar jumroh di Mina, serta badai pasir beberapa waktu lalu.

“Ilham sempat menelpon mengabarkan mau melontar jumroh di Mina, beberapa saat sebelum kejadian ratusan jamaah tewas terinjak-injak di Mina. Lalu, kami kehilangan kontak,” kata Mama Ilham.

Berpose di Masjidil Haram dengan latarbelakang Ka'bah (dok pribadi Nur Terbit)

Berpose di Masjidil Haram dengan latarbelakang Ka’bah. Ilham berdiri paling belakang (dok pribadi Nur Terbit)

Rupanya, rencana melontar jumroh hari itu dibatalkan, dan Ilham balik ke hotel istirahat. Tragedi Mina pun terjadi. Telepon dari Makassar terus berdering disertai isak tangis keluarga yang panik.

“Handphone tidak saya angkat, saya tertidur di hotel,” kata Ilham, merasa berdosa.

Usai wukuf di Arafah, Mina, Ilham balik ke Mekah. Saat tawaf mengelilingi Ka’bah, ada bunyi gemuruh dari crane raksasa. Acara ritual tawaf mendadak berhenti. Jamaah berlarian, termasuk Ilham. Askar (polisi Arab) mencoba menenangkan situasi.

“Orang Arab sudah trauma dengan kasus crane yang jatuh tempo hari, begitu ada bunyi gemuruh langsung mereka lari,” kata Ilham.

Cerita terakhir ini cuma diceritakan Ilham kepada saya, saat transit di Jakarta. Tentu, tidak berani dia kabarkan ke orang tuanya di Makassar. Takut mereka panik dan jantungan hehehe…

Selamat datang kembali di tanah air, Nak….Semoga mabrur….. (Soekarno Hatta, 14/19/2015).

 

Komentar :

TJIPTADINATA EFFENDI 15 Oktober 2015 07:35:58  — Puji Syukur kepada Tuhan,,, salam hangat mas Nur (Balas Nur Terbit 17 Oktober 2015 15:48:29)

Terima kasih pak Tjip….sudah mampir di lapak saya. Saya juga suka tulisan bapak, selalu menginspirasi…salam

Leave a Comment