Reportase

Kereta Api Jabodetabek, Doeloe dan Sekarang

Komunitas TDB atau #TauDariBlogger saat mengikuti #WisataKRL
Komunitas TDB atau #TauDariBlogger saat mengikuti #WisataKRL
Written by nurterbit

“Bagi Anda yang berpostur tubuh subur, gemuk, gendut, cobalah sering-sering naik kereta. Sebab dengan sering naik kereta, dijamin tubuh Anda akan menjadi ramping dan kurus karena berhimpitan di dalam gerbong kereta..”


Adapun “nasihat” tersebut di atas, pernah sangat akrab dan sering jadi bahan guyonan di kalangan masyarakat. Itu karena akibat buruknya kondisi di dalam gerbong pada moda transportasi kereta api ini — terutama ketika masih era KRD, atau kereta diesel.

Betapa tidak, pada jam-jam sibuk di saat pagi hari di mana orang berangkat kerja, atau sebaliknya sore hari saat pulang kerja, rasanya tidak ada lagi gerbong kereta yang kosong. Semua kursi sudah terisi, bahkan untuk berdiri pun penumpang saling berhimpitan sehingga susah bergerak.

Di luar jam berangkat dan pulang kerja, gerbong kereta memang sedikit sepi dari penumpang yang berjejal. Tapi gangguan lain tetap saja muncul. Ada pengamen dan hingar-bingar suara musiknya, baik yang “solo karier” maupun yang rombongan.

Belum lagi pengemis, pedagang asongan, juga tukang sapu lantai gerbong — yang terlihat gak pernah lelah “melantai” seperti “Suster Ngesot” dari ujung ke ujung gerbong — terus menyapu tapi tak juga bersih. Itu semua, disadari atau tidak, tentu sedikit mengurangi kenyaman bagi penumpang di dalam gerbong.

Salah satu perlintasan kereta api di Pasar Baru, Kota Bekasi, malam hari (foto Nur Terbit)

Salah satu perlintasan kereta api di Pasar Baru, Kota Bekasi, malam hari (foto Nur Terbit)

Kereta Sekarang

Kejadian tersebut di atas, memang sudah tidak terjadi lagi sekarang ini. Paling tidak setelah terus- menerus dilakukan pembenahan dan penertiban. Sistem pengelolaan dan manajemen yang berubah itu, tentu saja juga berdampak bagi terciptanya kenyamanan bagi penumpang.

Setidaknya, begitulah yang kami rasakan sebagai pengguna jasa kereta api Commuterline Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Sekitar 40 anggota komunitas #TauDariBlogger, mendapat kesempatan menikmati perjalanan #BloggerWisataKRL, Sabtu 30 April 2016 lalu.

“Ayo Naik Kereta Api, Sehat dan Tidak Macet” — begitulah tema besar acara wisata blogger tersebut. Kami dari rombongan “penulis blog” yang datang dari wilayah Jabodetabek ini, berkumpul di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan.

Selanjutnya dari Manggarai menggunakan kereta commuterline, melintasi Stasiun Cikini dan berakhir di Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat. Perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki menuju Tugu Tani melintasi Jembatan Kwitang, mampir di Museum Kebangkitan Nasional, istirahat di Es Cream Baltic Senen, dan finish di gedung PMI Jl Kramat Raya Jakarta Pusat.

Seperti diketahui, moda transportasi masal kereta listrik commuterline ini, menghubungkan wilayah Jabodetabek dari satu stasiun ke stasiun lain. Perjalanan pun menjadi sangat mudah dan tanpa terkendala macet.

Hal ini karena kelebihan yang dimiliki “si ular besi” ini dibanding alat transportasi lainnya. Artinya kereta tentu saja begitu lincah untuk terus bergerak menghantarkan setiap kegiatan masyarakat ke mana pun pergi.

Stasiun Kramat Jakarta Pusat, salah satu stasiun yang dilintasi kereta Commuterline Jabodetabek (foto dok Nur Terbit)

Stasiun Kramat Jakarta Pusat, salah satu stasiun yang dilintasi kereta Commuterline Jabodetabek (foto dok Nur Terbit)

Kereta Wisata

Kereta juga bisa dijadikan sarana untuk berwisata, seperti yang dilakukan blogger yang tergabung di dalam wadah Komunitas Blogger Indonesia TDB (TauDariBlogger). Untuk dapat mengunjungi tempat-tempat wisata di seputaran wilayah Jabodetabek, cukup dengan menggunakan kereta commuterline.

“Dari satu stasiun ke stasiun begitu mudah terjangkau, tidak perlu harus menggunakan kendaraan sendiri. Selain dapat berhemat penggunaan BBM juga dapat menjaga agar polusi udara yang tercemar akibat dari asap kendaraan bermotor menjadi berkurang,” kata Mohammad Sobari, juragan #TDB.

#WisataKRL

Tiga anggota Komunitas TDB atau #TauDariBlogger saat mengikuti #WisataKRL (foto dok Nur Terbit)

Kegiatan #BloggerWisataKRL” ini sendiri diharapkan dapat menginformasikan dan mengajak masyarakat untuk naik kereta api. Karena selain pelayanannya sudah mulai baik dan aman, juga kereta api kini mudah menjangkau destinasi tempat-tempat wisata.

Selain itu, dengan membiasakan menggunakan transportasi masal seperti kereta commuterline ini, juga sekaligus dapat mengurangi polusi dan mendapatkan lingkungan udara yang lebih baik.

“Di atas kereta pun, manusia dapat berinteraksi dengan manusia lain untuk saling tolong-menolong dalam kebaikan dan keselamatan,” tutur Muchtar, juga dari komunitas TDB  (Nur Terbit)

Untuk melihat keseruan acara kopi darat saat #WisataKRL ini, tonton videonya berikut ini :

2 Comments

  • Banyak juga yang bisa didapat dari menggunakan jasa CL ini pak .. selain komunikasi dengan sesama penumpang hingga tubuh ramping… 🙂

    Saya sendiri sudah 1 tahun belakanga kembali menggunakan CL.. sudah jauh lebih baik ketimbang masa kuliah saya dahulu 🙂

Leave a Comment