TOUR DE FLORES — Kesempatan meraih hadiah puluhan juta rupiah sambil jalan-jalan dan menulis obyek wisata bertajuk Tour de Flores, kini telah dibuka peluang tersebut oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Ayo, kenapa tidak dicoba?
Selain yang hobi menulis di koran termasuk di blog, Anda yang gemar fotografi, membuat video juga boleh menjajal kemampuan karena Kemenpar juga menyediakan hadiah yang lumayan. Caranya gampang, ikuti saja aturan dan perasyaratannya melalui link berikut ini: syarat dan ketentuan lomba
Melalui Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara (Deputi BP3N) Kemenpar, dipilihlah pariwisata Flores, Nusa Tenggara Timur sebagai daerah yang menjadi obyek lomba penulisan, foto, video, dan blog ini.
Lomba ini terbuka bagi masyarakat umum, wartawan, dan anggota komunitas (penulis, fotografer, video, blogger). Lomba digelar mulai 21 Maret hingga 31 Mei 2016 dengan hadiah utama sebesar Rp 75 juta. Total hadiah semuanya Rp 250 juta.
Deputi BP3N Kemenpar, Esthy Reko Astuty mengatakan, penyelenggaraan kegiatan lomba penulisan, foto, video, dan blog tentang pariwisata Flores ini, selain untuk mendukung suksesnya kegiatan Tour de Flores (TdF) 2016, juga untuk mempromosikan Flores sebagai salah satu destinasi wisata unggulan yang ada di Indonesia.
“Kegiatan lomba ini juga dilaksanakan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) serta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) ke Flores, sekaligus mempromosikan Pesona Indonesia sebagai branding pariwisata Indonesia,” kata Esthy.
Chairman TdF sekaligus Ketua Dewan Juri, Primus Dorimulu mengatakan, peserta lomba dapat mengikutsertakan karya tulisan, foto, video, dan blog mengenai Labuan Bajo yang menjadi 10 destinasi wisata unggulan Indonesia, atau Taman Nasional Komodo dan Flores serta pulau-pulau di sekitarnya.
Karya yang dilombakan harus dipublikasikan ke media sosial, khususnya Facebook dan atau Twitter dengan mencantumkan hastag #FloresWonderfulLand dan #PesonaIndonesia untuk melihat besarnya peminat seperti terlihat pada jumlah like.
Tim Juri terdiri dari tokoh dan praktisi pers, pejabat Kemenpar, fotografer senior, blogger, dan chairman TdF, serta tim khusus (Kelompok Kerja).
Menurut rencana penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba akan dilaksanakan pada 10 Juni 2016 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sekaligus dilakukan acara buka puasa bersama.
Primus menjelaskan, lomba ini juga diadakan untuk memperkenalkan TdF sebagai sport tourism berupa lomba balap sepeda internasional. Lomba balap sepeda ini akan menempuh jarak 661 kilometer dari Larantuka (ujung timur) hingga Labuan Bajo (ujung barat) Flores.
“TdF cukup menarik karena melewati delapan kabupaten di Flores, dari ujung timur hingga ujung barat. TdF juga menjadi ajang untuk mengangkat pariwisata Flores ke pentas dunia,” kata dia.
TdF sendiri berlangsung pada 16 – 25 Mei 2016 melibatkan 14 tim balap sepeda dunia di bawah Union Cycliste Internationale (UCI) dan 6 tim balap sepeda nasional. Selain lomba balap sepeda (racing) bertaraf internasional tersebut, diadakan pula touring sepeda.
“Walaupun touring, tapi peserta yang ikut sudah terlatih, dan mereka ini yang diprediksi akan mengeluarkan spending besar selama even ini,” kata Primus.
Sementara itu pemerintah daerah setempat, juga sudah mempersiapkan secara matang kegiatan TdF ini. Bahkan event TdF belum mulai saja, dampaknya sudah ada di Flores. Jalan-jalan banyak yang telah diperbaiki, pasokan listrik dijamin lancar, dan beberapa hotel juga telah melakukan perbaikan.
Menurut Esthy, Kemenpar telah menetapkan TdF sebagai even tahunan, seperti halnya lomba sepeda internasional di bawah pengawasan UCI lainnya di Indonesia. Antara lain Tour de Singkarak (TdS) di Sumatera Barat dan Tour de Ijen (TdI) di Banyuwangi, Jawa Timur.
Saat ini pariwisata Flores memiliki sejumlah destinasi wisata unggulan. Diantaranya Labuan Bajo, Danau Kelimutu, Taman Nasional Komodo, Pulau Kanawa, Pink Beach, dan Air Terjun Oehala. Daya tarik obyek wisata ini gencar dipromosikan dalam kemasan Pesona Indonesia.
Pemda NTT juga sudah menetapkan pariwisata sebagai sektor andalan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat. Tahun 2016, pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) ke Flores ditargetkan mencapai 250.000 wisnus. Diharapkan meningkat menjadi 1,6 juta perjalanan pada 2020 dengan pengeluaran mencapai Rp 6,4 triliun.
Sementara kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 100.000 wisman pada 2016 akan naik menjadi 500.000 pada 2020 dengan pengeluaran sebesar US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun (Nur Terbit)
Sudah meluncur ke webnya, tapi gak ada lihat info lomba. Belum diposting mungkin ya?
Ohya? semoga saat ini sudah ada postingannya di web Kementerian Pariwisata. Tks mbak Andyhardiyanti, sudah mampir, salam kenal, sukses selalu