Pers

HARIAN TERBIT, Satu Lagi Koran Nasional Yang Terancam (Mati)

Koran sore HARIAN TERBIT edisi Selasa, 1 Maret 2016 versi manajemen baru (foto : Nur Terbit)
Koran sore HARIAN TERBIT edisi Selasa, 1 Maret 2016 versi manajemen baru (foto : Nur Terbit)
Written by nurterbit

Koran TERBIT kini TERBENAM

Ini postingan artikel ketika saya mendengar kabar atas ditutupnya koran sore HARIAN TERBIT. Belakangan ada “ralat” dari teman saya Ali Akbar Suleman Batubara, bekas teman satu tim waktu di Harian Terbit lama, kini sebagai pemimpin redaksi untuk menejemen baru setelah lepas dari Pos Kota Grup.

Ali Akbar kemudian menjelaskan kepada saya melalui grup Blackberry Massengger (BBM), katanya, “belum tutup koq Bang Nur,  masih beredar koq di pasaran”. Hanya saja, memang ada pengurangan tenaga karyawan termasuk wartawan. Begitu juga oplah koran yang dicetak, dikurangi jumlahnya demi efesiensi keuangan untuk operasional.

Nah terlepas ditutup atau baru terancam (ditutup) karena diklaim masih terus beredar di lapangan, ini adalah masa2 sulit bagi kami dan teman-teman wartawan. Sebelumnya juga sempat Harian Terbit ini “terbenam” di bawah pengelolaan manajemen Pos Kota Grup terhitung 10 Januari 2014 lalu saat saya masih bergabung sebagai editor.

Selanjutnya “dijual” dan diambilalih pihak lain.

Artinya, umur koran yang dulu bernama POS SORE ini hanya mampu bertahan 2 tahun dengan kondisi sehat di bawah pengelolaan manajemen baru, lalu pingsan dan …… sekarang terancam untuk tutup selamanya….

Sebenarnya nasib HARIAN TERBIT dengan SINAR HARAPAN, koran sore yang juga terbitan Jakarta dari manajemen SINAR KASIH, adalah setali tiga uang. Berliku-liku, jatuh-bangun, jatuh lagi dan “nyungsep” selamanya.

Ketika saya masih aktif sebagai reporter di lapangan, Sinar Harapan (Rorimpadey) pernah dibredel (ditutup) bersama koran POS SORE (Pos Kota Grup milik Harmoko), PRIORITAS (Surya Paloh) era Presiden Soeharto (rezim Orde Baru).

Lalu menteri penerangan (ketika itu Harmoko) mengizinkan kembali Sinar Harapan beredar asal berganti awak redaksi dan nama jadi SUARA PEMBARUAN. Belakangan bekas orang lama menerbitkan kembali Sinar Harapan. Tidak demikian dengan harian PRIORITAS, koran pertama di Indonesia yang berwarna ini akhirnya “di-PRIORITAS-kan” untuk tidak bisa terbit lagi sehingga Surya Paloh membeli Media Indonesia dari pemiliknya Tengku Yuslihsyah sebagai pengganti PRIORITAS.

Begitu juga dengan Pos Sore, boleh beredar kembali asal berganti nama. Itulah HARIAN TERBIT, reinkarnasi dari Pos Sore, di mana belakangan sudah TERBENAM seperti yang saya ulas di postingan ini….

Semoga teman-teman termasuk karyawan, mendapat tempat yang layak di media yang baru atau profesi baru dan lapangan kerja berikutnya…

Bagaimana perjalanan “jatuh bangun” HARIAN TERBIT” boleh diklik di link artikel berikut ini:

https://nurterbit.com/2015/01/arti-sk-bagi-seorang-wartawan

https://nurterbit.com/2014/06/saya-harmoko-dan-harian-terbit/

https://nurterbit.com/2014/02/temanku-seorang-wartawan-foto/

https://nurterbit.com/2014/01/dari-pos-sore-harian-terbit-lalu-tenggelam/

Berita "kematian" Harian Terbit muncul pertama kali di akun Facebook Kamsul Hasan pada Kamis, 4 Maret 2016 (foto: Nur Terbit)

Berita “kematian” Harian Terbit muncul pertama kali di akun Facebook Kamsul Hasan pada Kamis, 4 Maret 2016 (foto: Nur Terbit)

 

Koran sore HARIAN TERBIT edisi Selasa, 1 Maret 2016 yang merupakan terbitan terakhir (foto : Nur Terbit)

Koran sore HARIAN TERBIT edisi Selasa, 1 Maret 2016 yang merupakan terbitan terakhir (foto : Nur Terbit)

28 Comments

Leave a Comment