Reportase Wisata

Taman Nasional Bantimurung – Bulusaraung

Sumber foto: https://www.google.com/search?q=tas+rei&rlz=1C1ASUM_enID581ID581&espv=2&biw=1920&bih=979&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=j32zVJW8O5KyuASYi4CgDA&ved=0CAYQ_AUoATgK&dpr=1#tbm=isch&q=Taman+Nasional+Bantimurung+%E2%80%93+Bulusaraung&imgdii=_&imgrc=U2846twZluUgeM%253A%3BgQwmvCEMDRKKrM%3Bhttp%253A%252F%252Fupload.wikimedia.org%252Fwikipedia%252Fcommons%252Fa%252Fa0%252FBantimurung-Bulusauraung_National_Park.jpg%3Bhttp%253A%252F%252Fen.wikipedia.org%252Fwiki%252FBantimurung_%2525E2%252580%252593_Bulusaraung_National_Park%3B3848%3B2196
Written by nurterbit

Selain permandian alam dengan sensasi air terjun Bantimurung, ini adalah pesona lain dari wilayah Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Namanya Taman Nasional Bantimurung – Bulusaraung (atau disingkat TN Babul) seluas ± 43.750 hektar.

TAMAN Nasional ini ditunjuk menjadi kawasan konservasi atau taman nasional berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.398/Menhut-II/2004 tanggal 18 Oktober 2004. Saat ini dikelola oleh Balai Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, yang berkedudukan di kecamatan Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan.

Berbagai keunikan dapat ditemui di Taman Nasional ini. Antara lain karst, goa-goa dengan stalaknit dan stalakmit yang indah. Dan yang paling dikenal adalah kupu-kupu. Bantimurung oleh Alfred Russel Wallace dijuluki sebagai The Kingdom of Butterfly (kerajaan kupu-kupu).

Taman Nasional ini merupakan salah satu tempat tujuan wisata yang menyuguhkan wisata alam berupa lembah bukit kapur yang curam dengan vegetasi tropis, air terjun, dan gua yang merupakan habitat beragam spesies termasuk kupu-kupu sebagai daya tarik utamanya.

Di tempat ini sedikitnya ada 250 jenis kupu-kupu yang dilindungi pemerintah dan ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No. 7/1999.

Beberapa spesies unik bahkan hanya terdapat di Sulawesi Selatan, yaitu Troides Helena Linne, Troides Hypolitus Cramer, Troides Haliphron Boisduval, Papilo Adamantius, dan Cethosia Myrana. Antara tahun 1856-1857, Alfred Russel Wallace menghabiskan sebagian hidupnya di kawasan tersebut untuk meneliti berbagai jenis kupu-kupu.

Bantimurung1

80 Gua Alam

Lokasi wisata ini juga memeliki 80 gua alam dan gua prasejarah yang tersebar di kawasan karst TN Bantimurung-Bulusaraung. Namun dari 80 gua tersebut ada 2 gua yang bisa dimanfaatkan sebagai wisata minat khusus. Kedua gua itu adalah Gua Batu dan Gua Mimpi.

Sebelum memasuki kawasan obyek wisata air terjun Bantimurung, pengunjung akan disambut dengan monumen kera sakti, dan sederatan penjual souvenir seperti kupu-kupu yang diawetkan, juga warung dan kedai kopi serta makanan khas daerah.

Keistimewaan dari kawasan ini yaitu mandi di bawah kucuran langsung air terjun, di atas batu raksasa sambil bersilancar menggunakan pelampung meluncur kebagian kolam permandian alam di bawahnya. Pengunjung juga dapat mandi di beberapa kolam buatan sumber mata air alam pegunungan yang sangat sejuk.

Menuju ke sumber air terjun yang tingginya kira-kira 100 meter itu, pengunjung harus melalui pinggiran tebing gunung dengan tangga-tangga batu. Mandi dan berenang di sumber air terjun ini bagaikan mandi di kolam alam raksasa dengan dinding tebing gunung.

Sementara di sekitarnya terdapat pepohonan rindang menghijau diselingi kicauan burung dan suara ayam hutan. Sesekali terdengar sahutan monyet-monyet Bantimurung dari kejauhan.

Menurut cerita masyaraka setempat, di sekitar kawasan obyek wisata alam ini masih sering ditemukan sekelompok kera yang bersahutan. Bergelantungan di atas pepohonan yang dipimpin oleh seekor kera putih.

Konon dahulu kala daerah ini dikuasai oleh seekor kera putih yang sangat sakti. Mobil angkutan umum terutama truk sering diserang atau “dibajak” oleh sekelompok kera. Mereka menyerang pelintas kawasan itu untuk mencari makanan (*)

Sumber naskah dan foto : wikipedia.org

Tulisan terkait: https://nurterbit.com/2015/01/sensasi-air-terjun-bantimurung/

Leave a Comment