Beberapa waktu lalu, ada tuh pejabat negara dan tokoh negarawan yang bilang begini:
“Kalau Sembako mahal, makan aja pisang (emang rakyat kita **nyet?), kalau BBM mahal pakai aja sepeda..(sepedanya mana? Harga sepeda aja ada yang lebih mahal dari motor?) ngomong Bae..”
Ketika Migor (minyak goreng) harganya melambung dan susah diperoleh sampai emak-emak antre karena langka dan jumlahnya terbatas, kembali ada yang tokoh negarawan yang bilang,
“kalau minyak goreng mahal, masaknya jangan digoreng tapi dikukus…”🥱
Nah, itu viral dan pernyataan yang “menyakitkan” rakyat kecil tersebut berlangsung saat Sembako, BBM (bahan bakar minyak) dan Migor lagi “trending topik” di masyarakat bawah.
Sekarang, saya mau bicara soal kebutuhan rakyat kecil yang juga tidak kalah pentingnya. Yakni persoalan listrik.
Beberapa kali saya sudah menulis status di media sosial seperti di Facebook (FB), Twitter, dan Blog pribadi. Kali ini saya menulis lagi karena terusik dari pemberitaan media dan di-share ke medsos.
Di Facebook saya pernah menulis seperti berikut ini. “Cerita Hari Ini: LISTRIK 450 VA DIHAPUS?” HALO Warga Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat yang dipimpin Gubernur Ridwan Kamil. Kata koran RADAR BEKASI, listrik 450 VA Bakal Dihapus loh…
Di Kota Bekasi, dibawah kepemimpinan PLT Walikota Tri Adhianto hampir semua pelanggan listrik 450 VA dan 900 VA (termasuk saya), sejak beberapa bulan lalu sudah dipanggil menghadap ke kantor PLN di Jalan Ahmyad Yani, Kota Bekasi (untung gak dipanggil KPK 😂).
Baca Juga : Setelah Harga BBM Naik
Para pelanggan listrik PLN dipanggil agar mereka meningkatkan VA-nya menjadi 1200 (mau itu 450 atau 900).
Tidak ada pilihan lain waktu itu, juga tidak ada alasan. Pokoknya..harus!… Eh rupanya memang mau dihapus ya? 🥱
Ini pengalaman saya dan tetangga di komplek perumahan di Kota Bekasi. Setelah minyak goreng langka, stok tabung gas terbatas, harga BBM naik, kini giliran listrik “voltase orang miskin” mau dihapus juga?
Bagaimana dengan pengalaman Anda? Katanya ini berlaku secara nasional loh…berarti bisa saja Anda sekalian juga mengalami?
Yuk kita berbagi di sini, tinggalkan komentar siapa tahu bermanfaat untuk didengar oleh PLN, terutama PLN Rayon Bekasi Kota atau PLN Distribusi Jawa Barat, mangga‘…. #nurterbit
Wow, berbagai tanggapan dari warganet, terutama tentu yang berhubungan langsung dan berkepentingan dengan urusan listrik, khususnya pengguna listrik 450 VA.
“Pake Petromax saja seperti zaman suseh ha..ha..,” kata Effendi Siahaan. Nah itu dia, Petromak pakai minyak, BBM saja sudah naik, bagaimana dong? tanya saya.
“Sy masih 450 VA kalo disuruh 1300 sopo sing arep mbayari 😄😄😄,” kata Toto Ganteng.
Saya hibur dia. “Kan ada kartu: kartu pintar, kartu miskin, sampai kartu gaplek hahaha…”. Dia jawab, “Balak enem punya 😁😁.”
Begitu juga kalau merasa harga BBM mahal pakai aja sepeda kata pejabat nganu (sepedanya mana? Harga sepeda aja ada yang harganya lebih mahal dari motor?) ngomong Bae..
Toto Ganteng menimpali, “Sepedanya hasil dari tebak-tebakan dari orno 1 di indonesia 😄😄😄😄 Ngomonge pinter….😁😁😁..”
Atau ada juga komentar emak-emak saat saya mengutip ungkapan sangat populer dari tokoh partai,
“kalau minyak goreng mahal, masaknya jangan digoreng tapi dikukus…🥱”.
Seorang wanita, saya pastikan ini adalah salah satu di antara emak-emak yang kena sentil.
“Nah, emang enak jadi pejabat, Pak bisanya ngomong bae tidak ngerti perasaan orang kecil..😊,” kata Nina Sulistiani.
Taufik Hidayat memberi komentar enteng. “Jaman Majapahit gak ada listrik aja gpp koq,” katanya.
Saya pun membalasnya dengan jawaban santai. “Itu jaman MAJAPAHIT pak, kalau sekarang jaman semuanya jadi PAHIT Pak,” kamipun saling ngakak dengan mengirim gambar orang ketawa.
Sukma Tom pun ikut membenarkan. “Memang semua pada naik, hanya hujan yang turun 🤭…”
“Saya Alhamdulillah waktu itu meteran listrik saya cuma 450 VA dan petugas PLN datang dan mengatakan, ‘kalau mau ganti menjadi 2200 VA gratis tapi pake token listrik meterannya”.
“Jadi saya bilang ‘tidak apa-apa pasang aja‘ dan digantilah meterannya pakai token sampai sekarang,” kata Andi Roesman Rola.
“Kasihan rakyat kecil, bayar listrik jadi mahal,” kata Omjay alias Wijaya Kusumah.
“Rakyat lagi aja yg dikorbankan, ” timpal Rahmat Ali. Lalu dia kemudian meneruskan apa alasan penghapusan listrik 450 VA itu dari postingan status Muhammad Said Didu dari akun Twitter-nya @msaid_didu
Menurut Said Didu yang mantan Sekertaris Menteri BUMN era Tanti Abeng ini, apa yang dilakukan PLN adalah pemaksaan dan kita tahu siapa pemilik pembangkit listrik tersebut?
Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Bekasi Kota, Jawa Barat sendiri, bukannya tanpa alasan. Saat ini katanya, sedang melakukan penertiban penggunaan listrik bagi pelanggan atau konsumen.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, penertiban penggunaan listrik PLN Rayon Bekasi Kota ini dilakukan sejak tanggal 10-30 Mei 2022, terutama pemakaian daya 450 VA.
Manajer ULP Bekasi Kota, Ari Pamungkas, sudah mengirim surat kepada pelanggan dengan Nomor : 0064/ AGA.04.02/ C02020300/ 2022 tanggal 10 Mei 2022 perihal penertiban penggunaan listrik.
Menurut Ari Pamungkas, sesuai dengan hasil evaluasi yang tetah dilakukan pihak PLN Rayon Bekasi Kota, didapati pemakaian listrik di rumah pelanggan telah melewati batas maksimal pemakaian daya 450 VA.
“Untuk itu, PLN melakukan peneriban dan tidak mengenakan denda sesuai aturan Peraturan Direksi PT PLN (PERSERO) Nomor 088-Z P/DIR/2016 Tahun 2016,” tulis Ari Pamungkas, dalam surat edarannya.
Semua pada akhirnya tidak bisa berkutik.
Teman saya Abu Bagus hanya mengurut data sambil berkata,
“Rezim ini benar-benar telah menguras pikiran dan tenaga untuk mencari modus tersembunyi membebani rakyat. Padahal, para oknum pejabatnya terus berfoya-foya diatas penderitaan rakyat”.
Salam: Nur Terbit
Channel YouTube, Instagram, Twitter, Facebook
Catatan : Tulisan ini juga sudah dimuat di Kompasiana.com edisi 14 September 2022 dengan judul asli “Setelah BBM Naik, Kini Listrik 450 VA Dihapus?”