Reportase

Mampir di ‘Markas’ Blogger Kota Makassar

Sebagian dari anggota komunitas blogger Kota Makassar (foto: Nur Terbit)
Sebagian dari anggota komunitas blogger Kota Makassar (foto: Nur Terbit)
Written by nurterbit

Rasanya seperti mimpi saja. Selama ini hanya bisa berkomunikasi via dunia maya, saling menyapa di media sosial seperti Facebook, Twitter, Blog. Tapi kali ini malah langsung bisa bertemu, berkenalan, kontak fisik dan “ngumpul bareng” dengan teman-teman yang selama ini hanya “ber-say hallo” di belantara dunia yang tidak berujung: internet.

Itulah pengalaman mengasyikkan Sabtu, 23 Januari 2016, pukul 14.00 Wita lalu, ketika saya berhasil “berbaur” dengan segenap anggota Komunitas Blogger Anging Mammiri, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Lokasi kopi daratnya berlangsung di Kedai Pojok Adhyaksa, di kawasan yang berada di antara Mal Pa’nakkukang dengan Perumnas tersebut. Acaranya “Gathering Awal Tahun Komunitas Blogger Anging Mammiri”. Baca beritanya DI SINI

Awalnya tidak ada rencana mau hadir, mengingat saya hanya punya waktu singkat selama berlibur ke Makassar. Waktu liburannya jadi panjang, itu karena saya dan istri harus menemani putri bungsu yang kuliah di Makassar, dirawat di RSUD Daya karena terjangkit virus Demam Berdarah (DBD). Di saat menjaga pasien itulah, saya membaca postingan di Facebook mengenai acara “kopdar” yang digelar Komunitas Blogger Anging Mammiri ini.

Suasana kopi darat anggota komunitas Makassar (foto: Nur Terbit)

Suasana kopi darat anggota komunitas Makassar (foto: Nur Terbit)

Singkat cerita, putri bungsuku pun berangsur-angsur kondisinya mulai membaik. Alhamdulillah, pada akhirnya dokter mengizinkan kami membawanya pulang ke rumah, sebuah lingkungan pemukiman sederhana untuk keluarga besar kami di Sudiang, Biringkanaya, tidak jauh dari Bandara Sultan Hasanuddin.

Seperti biasanya, setiap kedatangan kami yang selama lebih 30 tahun di rantau, untuk kesekian kalinya disambut haru-biru.

“Selamat tiba kembali di tanah air hehehe…………….. Dari lantai 15 kamar Hotel Grand Zamzam Pullman di Mekah, turun ke lantai 4 ruang perawatan RSUD Daya,” canda salah seorang anggota keluarga.

Koq bicara lantai hotel? Hahahaha……Betul, kami sekeluarga besar termasuk putri bungsu yang terkena DBD ini, baru seminggu pulang dari perjalanan ibadah umrah akhir dan awal tahun 2015-2016, kemudian langsung pindah kamar ke ruang perawatan RSUD Daya.

Perjalanan yang sudah diatur Allah, namun kami tidak berdaya dan terbatas dalam memahaminya sebagai manusia yang sering khilaf.

Maka sehari setelah melewati sepekan masa-masa menyepi di ruang perawatan RSUD Daya sebagai penjaga pasien, saya mencoba mencari suasana baru. Stress euy… seminggu tidur di rumah sakit, hehehe……..

Pencarian suasana baru dimulai dengan pengenalan lingkungan baru di luar rumah sakit. Mencoba memanjakan diri untuk bisa sekedar bebas menghirup udara “Anging Mammiri”, lepas dari pemandangan jarum suntik, jauh dari bersentuhan selang infus, aroma obat-obatan, bunyi serine dan lalulalang mobil ambulance mengangkut pasien sekarat, bahkan yang sudah jadi sosok jenazah, serta pernik-pernik rumah sakit lainnya. Pokoknya, ceritanya serba horor deh ………..

Kopi darat anggota komunitas Makassar (foto: Nur Terbit)

Kopi darat anggota komunitas Makassar (foto: Nur Terbit)

MENCARI LOKASI

Meski lahir dan besar di Makassar, mencari lokasi alamat acara, cukup keder juga setelah berpuluh tahun di tanah rantau. Kedai Pojok Adhyaksa, benar-benar ada di pojok. Entah berapa kali saya bolak-balik hingga kemudian menemukan tempatnya. Di lokasi sudah banyak pengunjung kedai mengisi meja-meja yang tersedia, rata-rata mereka membawa laptop yang sudah dalam kondisi online.

Wah mereka ini pasti anggota komunitas, pikir saya. Saya segera memarkir motor dan melirik jam tangan; waktu baru menunjukan pukul 12.00 Wita lewat beberapa menit. Di undangan acara dimulai pukul 14.00 Wita. Berarti masih ada waktu untuk sholat Dhuhur. Saya melewati setiap meja sambil menebar senyum, sesekali berjalan dengan bersungut. “Tabek di Daeng?”…. Lalu menuju pojok ruangan sebelah kiri yang ada musholah kecil.

Usai menuaikan kewajiban solat Dhuhur, saya menghampiri petugas kasir. Saat itu belum ada satu pun yang saya kenal di ruangan tanpa sekat itu. “Di sini tempat acara Komunitas Blogger Anging Mammiri itu ya Daeng?”. Wanita muda yang murah senyum itu mengangguk. “Iye, tapi belum adapi yang datang. Ketuanya masih ondewei. Duduk maki dulu pale di meja yang ada tulisan reserpasi…”.

Tempat reserpasi yang dimaksud mbak Kasir ini, berada di ujung sebelah kanan. Memang terlihat seperti sengaja dikosongkan untuk ruang melantai. Belum ada spanduk, hanya tiang dan kabel-kabel melintang untuk sambungan sound system. Rupanya, di sinilah acara tersebut akan digelar. Saya memanfaatkan waktu mengisi baterai tablet di satu colokan listrik, sambil mulai googling di internet seputar acara dan profil komunitas AngingMammiri, tentu ditemani segelas teh es manis pesanan.

Inilah info awal yang saya dapatkan dari hasil googling tadi. Disebutkan bahwa, AngingMammiri adalah Komunitas Blogger yang anggotanya adalah blogger-blogger, yang:

  • masih berdomisili di Makassar, Indonesia dan sekitarnya
  • pernah lahir atau berdomisili di Makassar, Indonesia dan sekitarnya
  • orang tuanya berasal dari Makassar, Indonesia dan sekitarnya
  • mengaku berasal dari Makassar, Indonesia dan sekitarnya
  • pernah melakukan sesuatu di Makassar, Indonesia dan sekitarnya
  • berniat tinggal di Makassar dan sekitarnya
  • tertarik dengan Makassar, Sulawesi dan sekitarnya
  • punya hubungan batin tertentu dengan Makassar dan sekitarnya

Ide AngingMammiri dicetuskan di Makassar, tanggal 11 Juni 2009. Secara resmi didirikan pada tanggal 25 November 2006, ditandai dengan diluncurkannya situs komunitas yang beralamat di angingmammiri.org.

Poster acara kopi darat anggota komunitas Makassar (foto: Nur Terbit)

Poster acara kopi darat anggota komunitas Makassar (foto: Nur Terbit)

 

tulisan terkait

https://nurterbit.com/…/seru-seruan-dengan-komunitas-blogger-anging-mammiri/

8 Comments

  • saya juga sempat terkecoh melihat banyaknya tamu di kepo adhyaksa, saya kira semua itu peserta jumpa-jumpa na ANGING MAMMIRI, ternyata…saya salah…., ternyata tamu tamu itu juga bagian dari komunitas lain yang sering main ke kepo adhyaksa…
    keep happy blogging always…salam dari Banjarbaru – Makassar

    • @Hariyanto….wah sudah di Banjarbaru lagi nih? saya masih bertahan menghabiskan liburan di Makassar. Soal di Kepo Adhyaksa, saya juga mengalami, maklum paling pertama datang ke lokasi hehehehe….. Sudah terasing di kampung sendiri karena bertahun-tahun di rantau, eh di kedai ini gak satu pun pengunjung yang saya kenal karena panitia belum datang hehehe…tapi sekali lagi, asyik loh acaranya hehehe…..

    • Betul mbak Mariana…..Saya hadir dan bergabung untuk pertama kalinya. Mereka juga potensial dan pengurusnya punya kepedulian dan rasa memiliki untuk memajukan komunitas. Sehingga anggotanya juga merasa memiliki komunitas ini….terima kasih sudah blog walking ke lapak saya hehehe…..sering2 dong mampir di sini

    • Iya mas Wahyu…. Komuunitas AngingMammiri ini sudah lama dan tetap eksis. Saya sendiri baru aktif jadi blogger mulai 2009 di jakarta hehehe..dan baru tahun itulah saya mengenalnya di acara Pesta Blogger di Jakarta. Luar biasa deh…..salam kenal dan terima kasih dusah mampir di sini, salam

Tinggalkan Balasan ke nurterbit X