Di kota besar seperti Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, sungguh gampang jika mau berbelanja. Jakarta boleh dibilang bagian dari “syurga belanja” di wilayah Indonesia, meski tentu saja di kota lain juga sudah dipenuhi pusat belanja serupa.
Sebagai Kota Metropolitan, Jakarta bertebaran lokasi pusat-pusat perbelanjaan. Dari mulai yang biasa-biasa saja hingga yang berbentuk mal atau plaza. Seperti Atrium Senen, Pasar Senen, Jatinegara, Tanah Abang, Mangga Dua, Cempaka Mas, Thamrin City, Plaza Indonesia, Sogo, Grand Indonesia dan lain sebagainya.
Bagi saya yang kaum pria, suami atau ayah dengan dua anak, berbelanja itu memerlukan persiapan tenaga, selain tentu saja uang sebagai sarana untuk bertransaksi. Oh ya, khusus bagi kaum pria yang sudah berstatus suami, juga perlu kesabaran menunggu istri berbelanja. Kenapa?
Pengalaman pribadi saya sebagai suami, ketika pernah sekali waktu diminta oleh istri menemani belanja ke Tanah Abang. Saya menyerah. Terpaksa harus memilih menunggu di musholah saja. Itu karena tidak kuat berkeliling mengikuti langkah kaki istri.
Eh, siapa yang menyangka kalau di tempat saya menunggu itu, ternyata sudah ada sekumpulan para suami yang juga “bernasib” serupa: tidak kuat menemani istri berbelanja hehehe…..
Bisa dibayangkan bagaimana kondisi Pasar Tanah Abang kan? Sudah macet jalan masuknya, jarak satu blok ke blok lain berjauhan pula. Tahu sendiri kalau kaum wanita berbelanja. Beda Rp1000 saja untuk satu jenis mata dagangan, bisa jadi panjang cerita transaksinya.
Tidak cocok harga di kios satu, pindah lagi ke kios lainnya. Dari lantai bawah ke lantai atas, lalu balik lagi ke lantai bawah. Itu karena gara-gara harga barang yang ditawarkan tidak berkenan.
“Bukan soal mau nyari harga sesuai isi dompet, tapi seneng saja bisa nawar murah,” kata istri saya, suatu hari. “Beda lima ribu atau sepuluh ribu, kan lumayan Pa. Bisa dapat beras seliter dua liter,” tambahnya.
Tidak terbayang kan, bagaimana repotnya berbelanja yang dilakukan oleh kaum ibu, para istri dan remaja putri? Tapi anehnya, mereka koq hobi belanja ya? Hehehe…..
Jelang Lebaran Kian Seru
Menjelang lebaran Idul Fitri, terutama jelang memasuki bulan puasa Ramadhan, pusat perbelanjaan menjadi obyek “penyerbuan” kaum pecinta belanja. Ini terutama bagi mereka para pedagang yang sengaja datang memborong barang dagangan persiapan lebaran.
Keluarga saya di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, misalnya, selalu memanfaatkan situasi jelang puasa ini. Mereka sengaja datang ke Jakarta — begitu juga sebaliknya saat kembali ke Makassar — menggunakan kapal laut PT Pelni. Tujuannya adalah berbelanja, ke Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat khususnya, untuk jenis pakaian dan segala macam pernik-pernik kebutuhan Idul Fitri.
Bisa kebayang bagaimana repotnya keluarga saya berbelanja, mengumpulkan barang belanjaan dari Tanah Abang lalu diangkut ke Bekasi. Selanjutnya dari Bekasi diangkut lagi ke pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, untuk dikapalkan lewat jalur laut menuju pelabuhan Soekarno-Hatta Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Belakangan memang sedikit tertolong. Pengusaha di Tanah Abang, misalnya, sudah menemukan formula baru dalam bertransaksi dan menyalurkan barang hasil belanjaan pelanggannya dari daerah. Ya, lewat pengiriman paket atau ekspedisi dari Tanah Abang Jakarta ke seluruh wilayah Nusantara.
Para pembeli, terutama pedagang grosiran dengan belanjaan dalam partai besar, cukup datang ke Tanah Abang. Lihat contoh barang, pesan, bayar sesuai jumlah barang berikut ongkos kirimnya, selanjutnya dikirim via pengiriman paket khusus ke daerah tujuan pemesan. Selesai. Begitu juga sebaliknya. Itu berulang setiap tahun. Mereka belum menerapkan sistem belanja onlineshop.
Belanja Melalui Online
Padahal beda kan jika berbelanja secara onlineshop? Dengan kemajuan IT seperti sekarang ini, banyak usaha belanja dengan fasilitas berbelanja secara online. Salah satunya melalui Shopious. Sebuah situs online shopping saat ini, yang mengikuti trend.
Kaum ibu rumah tangga, selama ini cukup repot karena harus bisa mengatur banyak hal. Termasuk membeli perlengkapan untuk keluarga. Mulai dari pakaian, peralatan make up sampai cangkir. Mereka tidak sempat pergi kemana-mana karena tidak punya banyak waktu.
“Karena itu, saya memilih untuk sering belanja di onlineshop yang lebih mudah dan sangat menghemat waktu. Tinggal pilih, bayar dan tunggu di rumah deh barang pesanan kita,” kata seorang teman blogger wanita.
Jangan bingung. Sekarang sudah ada Shopious. Kata teman blogger wanita tadi, dengan Shopius, cukup “mantengin” semua barang yang dijual oleh para trusted seller di Instagram. Shopious ini adalah media iklan toko online yang langsung menghubungkan antara pembeli dan penjual khusus di Instagram, tanpa harus download aplikasi Instagram karena bentuknya website.
Sekilas memang hampir sama cara kerja Shopious dengan akun promote iklan di Instagram. Bedanya Shopious ini lebih praktis digunakan, hanya mengiklankan akun online shop yang trusted/terpercaya dan kita lebih mudah mencari barang yang diinginkan.
Enaknya lagi, tidak ada spam promote yang mengganggu seperti di Instagram. Lebih enak dilihat dan lebih mudah mengoperasikannya.
“Gimana tidak mudah, semua barang yang diiklanin di Shopious ini sudah dikelompokkan per masing-masing kategori. Kita tinggal klik kategorinya tanpa perlu lagi cari lewat hastag yang ribet. Nah langsung bisa dilihat berbagai macam pilihan barangnya,” kata teman blogger wanita saya itu.
Selain itu, koleksi Shopious lengkap dan mudah untuk mencari barang. Tinggal klik kategori yang diinginkan. Nah, begitulah. Kalau mau belanja, ya Shopious saja! [Nur Terbit 020515]
Terima Kasih.. menarik ka
bisa dicoba nih 😀
Boleh dicobamas, tks sudah mampir…