Obyek wisata yang terletak di bagian utara Kabupaten Bandung, Provinsi JawaBarat ini, mendadak jadi perhatian dan inceran para pecinta traveling setelah seorang traveller meng-upload gambar Tebing Keraton ini di mediasosial.
Tebing Keraton (atau “karaton” menurut lidah orang Sunda), memang cukup mempesona dan ramai didatangi wisatawan karena sensasi pemandangannya.
Terhampar luas lebih dari 180 derajat di tenah hutan yang penuh dengan pepohonan hijau, menghiasi pemandangan lembah dan gunung-gunung di sekitarnya. Yang bikin tambah indah lagi adalah saat ada kabut yang muncul dari sela-sela bukit.
Gerakan kabut yang melayang-layang meluncur di sela-sela pepohonan itu, kemudian menghilang ditelan terangnya langit. Sebuah pemandangan yang indah, terutama di pagi hari. Jarang-jarang di kota besar seperti Bandung bisa menikmati kabut.
Kemudian saat matahari bersinar menembus kabut, indahnya tak terlukiskan dengan kata-kata. Seorang wisatawan domestik mengatakan, “kalau kita ke Tebing Keraton, ibarat mengunjungi Negeri Awan”.
Dengan pertimbangan ingin melihat dari dekat saat matahari bersinar menembus kabut itulah, banyak di antara komunitas pecinta traveling –– jalan-jalan — yang memutuskan berbondong-bondong ke lokasi. Bahkan ada yang memilih menginap di rumah-rumah penduduk, yang tinggal tidak jauh dari lokasi obyek wisata Tebing Keraton.
Salah satunya komunitas blogger, yakni kelompok penulis blog di internet. Mereka sengaja berangkat “satu kompi” full tim dari Jakarta menggunakan kendaraan pribadi: Kang Arul (Rulli Nasrullah), Mas Udin (Syaifuddin Sayuti), Rosid, Saya (Nur Terbit) dan Kholis. Hujan deras mengiringi perjalanan mereka dari Jakarta menuju Parisj van Java.
Di perjalanan, Kang Arul rupanya sudah mengontak temannya di Bandung menanyakan tentang kesiapan tempat menginap rombongan mereka. Rupanya Kang Fajar Muchtar, salah seorang sahabat sesama blogger, menawarkan tempat menginap di salah satu bangunan di komplek pondok pesantren yang dikelola keluarganya. Pesantren ini memang tidak jauh dari lokasi Tebing Keraton.
“Bangunan yang ditempati menginap komunitas blogger ini, selama ini sering dipakai para orang tua santri yang datang membezuk putra-putri mereka,” kata Kang Fajar, saat rombongan sudah tiba di komplek pesantren malam harinya.
Saat tiba di pesantren, rombongan blogger dari Jakarta ini berusaha mengumpulkan tenaga untuk memulai “pendakian” ke Tebing Keraton esok harinya. Mereka langsung beristirahat dengan kesepakatan akan berangkat setelah shalat Subuh. Kang Fajar sebagai warga “pribumi” menjadi guider untuk perjalanan tersebut. (bersambung)