SETELAH puas mengunjungi areal Candi Sukuh, wisatawan dianjurkan juga mengunjungi candi lainnya di areal destinasi wisata yang ada di daerah Kabupaten Karanganyar ini.
Candi tersebut adalah Candi Cetho. Jaraknya sekitar 7 km dari Candi Sukuh, yang masih sama-sama di lereng barat Gunung Lawu dan dalam Kabupaten Karanganyar, namun beda kecamatan yaitu kecamatan Jenawi.
Untuk mencapai lokasi Candi Cetho, pengunjung yang datang dari Candi Sukuh, lalu turun dan kemudian menanjak lagi dan naik-turun berliku-liku. Setelah kebon teh, di kiri-kanan sebagian ditanami sayur mayur di antaranya kebon asparagus.
Sering tampak angkutan pedesaan membawa sayur mayur, seperti kentang, wortel dan kol. Terlihat juga hari itu, ada dua anak kecil sedang bercengkrama di kaki Candi Sukuh.
Letak Candi Cetho lebih tinggi dibanding Candi Sukuh, yaitu sekitar 1400 meter di atas permukaan air laut. Pintu gerbangnya mirip pura-pura di Bali dengan candi bentar atau candi yang terbelah. Di sebelah kanannya ada pemancar radio swasta.
Alat Vital Lelaki dan Perempuan
Kedua candi ini ada persamaannya yaitu sama-sama dibangun setelah runtuhnya kerajaan Majapahit abad ke- 15. Juga terdapat patung, atau relief sepasang alat vital lelaki dan perempuan dengan istilah sejarahnya “lingga” dan “yoni” , lambang kesuburan. Bedanya, candi Sukuh lebih tua dibanding Cetho dan sudah jarang digunakan sebagai tempat ritual agama Hindu seperti Candi Cetho.
Sekarang pengunjung Candi Sukuh dan Candi Cetho kian meningkat dibanding 5 tahun lalu. Kalau dulunya hanya sekitar 50-an sehari, kini bisa mencapai 100 orang lebih. Peningkatan pengunjung tersebut akibat pengaruh munculnya tempat wisata baru di Desa Sukuh yang disebut Grojogan Jumog. Lokasinya hanya beberapa ratus meter di bawah Candi Sukuh.
“Jadi bila wisatawan mau ke air terjun, Jumog sekalian mengunjungi Candi Sukuh atau sebaliknya,” ujar Utomo.
Tinggi air terjun tersebut sekitar 60-an meter. Sering tampak pelangi bila sinar matahari menembus jurang yang indah ini.
“Kata orang, Grojogan Jumog kini lebih populer dibanding Grojogan Sewu di Tawangmangu,” tambahnya.
Hal ini diakui Nur Fitri Febriani, siswi klas 3 SMP Negeri 2 Sragen yang baru bulan lalu mengunjungi tempat wisata itu sekaligus mampir ke Candi Sukuh dan Candi Cetho.
Bersama teman sekolah maupun bersama ayah ibu dan eyangnya, Fitri sudah sedikitnya 3 kali ke candi tersebut. Soalnya tempatnya relatif dekat dengan Sragen, kota tempat tinggalnya. (habis)
Tulisan ini juga pernah dimuat di Harian Pos Kota versi Online :
http://www.poskotanews.com/2012/02/10/melongok-candi-sukuh-mampir-ke-air-terjun-jumog/