Reportase

Serunya Acara Reuni Para Mantan

Written by nurterbit

Hanya dua kata — luar biasa — untuk menggambarkan pertemuan kami : Reuni para “mantan”, Minggu 7 Februari 2021, di bagian Utara Kota Bekasi, Jabar kemarin.

Tempatnya di Literacy Coffee,
Jl. Raya Kaliabang Tengah No.25, RT.004/RW.005, Kaliabang Tengah, Kec. Bekasi Utara, Kota Bks, Jawa Barat 17125 (021) 8880020
https://maps.app.goo.gl/1aXWU112DMU3DZxt6

Bedah Buku, Literacy Coffee

Suasana bedah buku sekaligus pertemuan para mantan (foto Nur Terbit)

Pertemuan yang mengharukan dengan sahabat lama kami. Ya, dipertemukan di acara bedah buku : “in Memoriam KH Nurul Anwar, 38 Tahun Jejak Pengabdian”. Ditulis bertiga: Amin Idris, Nur Anwar Amin dan Dede Rosyadi

Perasaan haru, mungkin juga dialami sahabat lainnya, saat berada di lokasi yang sama di Literacy Coffee. Tempat nongkrong unik ini, saya bertemu dengan sahabat lama, pasangan suami istri Haji Amin Idris atau nama di medsos Abu Bagus dan istri, yang tak lain pemilik tempat tongkrongan ini.

Bedah Buku, Literacy Coffee

Haji Amin Idris alias Abu Bagus, wartawan, penulis buku, pemilik Literacy Coffee tempat nongkrong asyik di Bekasi (foto FB Abu Bagus)

Haji Amin, adalah sesama “mantan” wartawan Harian Terbit, masih tergabung di komunitas ALUMNI HARIAN TERBIT. Sekalipun kemudian, kami berdua sebenarnya masih tetap mengelola media online masing-masing. Gak ada kapoknya dua orang ini jadi wartawan hahaha…

Bersama Lukman Hakim, sesama mantan wartawan Harain Terbit

Bersama Lukman Hakim, sesama mantan

Juga sahabat lama saya waktu di Harian Terbit : Lukman Hakim – yang didaulat menjadi moderator acara bedah buku ini. Lukman Hakim, juga pelukis, dosen di STIE Tribhakti, sekaligus murid/santri dari almarhum KH Nurul Anwar.

Ada juga Haji Chotim Wibowo teman jurnalis dari koran Pos Kota, Bung Zaenal Aripin dari harian Radar Bekasi. Juga tentu saja wartawan senior dari Pikiran Rakyat Bandung, Haji Imran Nasution . Ketiga sahabat ini, selain wartawan juga “orang aliem” yang religi karena masih jebolan pesantren. Subhanallah…

Bedah Buku, Literacy Coffee

Dengan Chotim Wibowo, Zainal Aripin, sesama mantan wartawan waktu di lapangan (foto Chotim Wibowo)

Tak ketinggalan saya juga bertemu teman sesama komunitas guru dan blogger. Beliau adalah DR Bhayu Sulistiawan dan pasangan suami istri Gus Emir dan Ade Dhamroh .
Bhayu Sulistiawan, adalah Sekjen IKAA (Ikatan Keluarga Abituren At-Taqwa), sedang Gus Emir dan Ibu Ade Dhamroh guru dan pengelola sekolah madrasah ibtidaiyah (MI, setingkat SD) di Bekasi.

Bedah Buku, Literacy Coffee

Dengan Gus Emir (kiri), DR Bhayu Sulistiawan (tengah), Nur Terbit (kanan) — foto Bhayu

Di tengah pertemuan itu pula, saya dikagetkan oleh sapaan khas sahabat lama Adjie Nung dia juga “mantan”…mantan pemain film dan produser kisah perjalanan haji. Judulnya sudah saya lupa. Saking lamanya film tersebut hehe..

Yang saya ingat : beliau yang nama aslinya Nur Anwar Amin, alumni Al Azhar Mesir ini, adalah salah satu dari tiga penulis buku yang dibedah di atas, sekaligus murid/santri langsung dari almarhum KH Nurul Anwar, putra pahlawan Nasional asal Bekasi, KH Noer Alie.

Nah, ketika saya menulis kedua nama beliau, plus nama pemilik Literacy Coffee (Amin Idris), saya terus terang sempat “keder” dan sering terbolak-balik. Mana Nurul Anwar, siapa Nur Anwar Amin dan Amin Idris hahaha….

Kami juga dipertemukan dengan sahabat lama di acara ini. Antara lain : Hans Munthahar, aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) dan sekarang pengurus Islamic Centre Bekasi, Ismail Ibrahim, Farid Su’udj tokoh Muhammadiyah, Hery Koswara Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat.

Subhanallah…semoga persahabatan seperti ini langgeng hingga akhir hayat dan alam akhirat….aamiin…

#wartawanbangkotan #nurterbit

Bedah Buku, Literacy Coffee

Buku “In Memoriam KH Nurul Anwar, Jejak Pengabdian 38 Tahun”

Leave a Comment