Reportase

Semua Orang Bisa Jadi ‘Hero’

Written by nurterbit

Untuk kedua kalinya saya hadir di acara Dompet Dhuafa. Acara yang selalu menghadirkan sejumlah inspirator dan penulis handal yang peduli dengan masyarakat dhuafa.

Yang pertama ketika berlangsung di Hotel Sofyan, Jalan Cut Mutiah menghadirkan Pipiet Senja sebagai inspirator penulis novel. Beliau tetap produktif di tengah ia berjuang dengan penyakitnya.
Acara Dompet Dhuafa yang kedua, saya juga hadir ketika acara kumpul para citizen journalist alias pewarta warga di Demang Cafe, Sarinah (16/11/2014) silam. Saya hadir selaku salah seorang administrator dari komunitas Blogger Reporter Indonesia (Brid).

Dalam acara ini, digelar inspiring talkshow, sharing, pemutaran film terbaik CJI dan tentu saja doorprize. Semula diagendakan akan hadir membawa materi Iwel Sastra, namun hingga acara selesai yang bersangkutan tidak nampak. Dari pihak tuan rumah, tampil berbicara Salman selaku Koordinator Dompet Dhuafa.

Acara yang dipandu dengan kocak dan heboh oleh Karel Anderson ini, kemudian diisi cerita oleh Fadjar Firmansyah, relawan Dompet Dhuafa yang berbagi pengalaman. Juga pengalaman pemenang lomba CJI-DD, Ani Emma Susanti, yang membuat video dokumenter tentang “Kemitraan Sapi di Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat”.

“Ini adalah bagian dari rangkaian acara kumpul bersama Dompet Dhuafa dan Citizen Journalist. Rombongan Blogger dari berbagai komunitas, berbaur menjadi satu dalam acara yang bertemakan “Everyone is Hero”, kata Karel Anderson dari BLOGDetik yang hari itu bertindak sebagai MC sekaligus moderator acara.

Everyone is Hero memberi semangat bagi semua agar, “Menjadi pahlawan dapat dimulai dari diri sendiri dan menjadi pribadi yang berguna bagi orang sekitar”.

Dalam pengantarnya, Karel mengatakan bahwa, Dompet Dhuafa (DD) dalam semangat keterbukaan publik melengkapi dirinya dengan prasarana informasi melalui tools media, di antaranya : website, socmed (twitter, facebook), youtube, zakat TV, majalah Swara Cinta dan disaster Radio.

Maka di acara Citizen Journalism Indonesia (CJI), merupakan ajang dimana DD ingin mengajak masyarakat terlibat dalam mewarnai pemberitaan yang lebih positif dan objektif. Rangkaian acara CJI diawali dengan lomba blog dan vlog yang diselenggarakan pada Maret-Mei 2014 lalu, sukses diikuti 200 peserta dari seluruh Indonesia.

Diharapkan ajang CJI ini sebagai langkah lanjutan agar peserta yang terjaring melalui kontes blog dan video, tetap terjalin kedekatan dengan Dompet Dhuafa. Kemudian selanjutnya menjadi bagian dari Dompet Dhuafa. Kali ini bertema CJI Talk “Everyone is Hero” – semua orang bisa jadi pahlawan pejuang.

Dompet Dhuafa sebagai organisasi non profit, sudah terbentuk sejak tahun 1993. Lahir dari “rahim” surat kabar harian Republika. Menurut Salman, ketika itu memang dibidani oleh hampir pengurusnya berlatarbelakang wartawan.

“Acara yang berteman ‘eryone is hero” ini mencoba meperkenalkan citizen journalism Indonesia atau populer disebut pewarta warga. Wargalah yang tampil sebagai wartawan. Melalui Dompet Dhuafa ingin mengajak masyarakat untuk dapat terlibat dalam pemberitaan yang lebih positif dan objektif. Mengingat maraknya berita – berita negative yang ditampilkan oleh berbagai media,” kata Salman, Koordinator Dompet Dhuafa.

Dompet Dhuafa sendiri mempunyai 9 cabang di Indonesia. Mulai dari Aceh, Jakarta, Sumatera, Yogyakarta, Sulawesi, hingga Nusa Tenggara Timur dan lainnya. Selain sebagai tempat untuk menerima sumbangan dari donator, Dompet Dhuafa juga memiliki volunteer yang bertugas membantu meringankan bencana, khususnya di Indonesia.

“Volunteer ini dapat bertugas sebagai kakak asuh hingga koki dalam dapur darurat ketika terjadi bencana. Gotong-royong yang sangat bermanfaat bagi masyarakat,” kata Ani, salah satu pemenang video dokumenter.

Acara “Everyone is Hero” Dompet Dhuafa ditutup dengan video dokumenter dari jawara Citizen Journalism Indonesia dan pelantikan Koordinator Blogger Dompet Duafa, yakni Anazkia.

Dompetdhuafa1Astary

 

 

2 Comments

Leave a Comment